HOME OPINI DIDAKTIKA

  • Kamis, 2 Juni 2022

Facebook  sebagai Alternatif Media Pembelajaran Kekinian

Opini didaktika Desi
Opini didaktika Desi

Facebook  sebagai Alternatif Media Pembelajaran Kekinian

Oleh: Desi Sukenti*

           

Media pembelajaran memegang peran utama sebagai perantara dalam mencapai tujuan pembelajaran. salah satu media kekinian yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan pembelajaran sebagai alternatif dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial, sebagaimana dijelaskan oleh Pakpahan bahwa pendidik dapat dengan leluasa memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran sesuai dengan kemajuan Iptek serta minat peserta didik dalam belajar. Media sosial yang paling banyak diminati diantaranya adalah Facebook, WhatsApp, Youtube, Instagram, dan Twitter. Media sosial ini berperan penting digunakan dalam pembelajaran untuk mengatasi segala kendala atau hambatan yang dialami oleh pendidik maka dapat dijadikan sebagai pemecaham masalah dalam pembelajaran. misalkan sering terjadi jika pendidik tidak bisa hadir untuk melaksanakan tugas wajib sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, maka melalui pemanfaatan media sosial dapat digunakan sehingga pembelajaran tetap terlaksana. Sehingga pendidik perlu cerdas dalam menggunakan medis sosial sebagai alternatif  pembelajaran

Facebook merupakan salah satu sarana jejaring sosial yang dapat dijadikan sebagai alat pembelajaran untuk menunjang pembelajaran jarak jauh bagi pendidik. Kegiatan ini memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar mandiri. Karena media facebook dapat memberikan informasi, sosialisasi serta sebagai wahana untuk menunjukkan aktualisasi diri terutama dalam mengembangkan keterampilan berbahasa mulai dari terampil dalam membaca, mendengarkan, berbicara, menulis dan memirsa secara terintegrasi dapat diwujudkan dengan menuangkan kemampuan dirinya untuk berekspresi dan bereksplorasi sehingga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaian ataupun mengungkapkan apa yang diminatinya. Media Facebook sudah Trend di mata masyarakat termasuk di lingkungan sekolah sampai perguruan tinggi karena melalui media ini mengharuskan para pengguna termasuk guru harus mampu menggunakannya dengan  baik sehingga pembelajaran menjadi system yang update sehingga media sosial bermanfaat positif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pendapat Patria dan Yulianti bahwa interaksi di Facebook dapat dilakukan secara asinkronous  artinya pengajar dan pembelajar tidak berada dalam waktu yang bersamaan, misalnya fitur pesan dan melalui fitur komentar sedangkan sinkronous bermakna pengajar dan pembelajar berada dalam waktu yang bersamaan. Interaksi ini dilakukan melalui fitur obrolan yang ada pada facebook. Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa media Facebook dijadikan sebagai solusi yang efektif dan efisien untuk meng-upgrade daya serap peserta didik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Adapun fitur-fitur yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran oleh kedua pengguna adalah grup facebook, facebook share, fitur obrolan, facebook note dan kuis facebook.  Keseluruhan fitur ini dapat digunakan untuk menyampaikan informasi penting terkait dengan matari pembelajaran yang diajarkan agar mudah diakses oleh peserta didik. Kegiatan-kegiatan yang dipersiapkan dengan baik akan memicu berpikir kreatif dan kritis.

Manfaat media facebook sebagai media pembelajaran adalah Pertama: Untuk meningkatkan pembelajaran yang menyenangkan, maka pendidik harus kreatif dan inovatif memanfaatkan media facebook ini sebagai sarana untuk pembelajaran bahasa Indonesia untuk mempelajari konten kompetensi berbahasa mencakup kompetensi membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan. Keempat kompetensi ini secara terintegrasi dapat distimulasi dengan baik jika media yang dipakai diminati dan disenangi oleh peserta didik kita, untuk saat ini jarang kita yang tidak memiliki handphone android, maka melalui media ini kita dapat mengakses facebook untuk membuka dan mempelajari fitur-fitur untuk digunakan sebagai alat memposting tugas-tugas dalam berbagai bentuk kegiatan sehingga pembelajaran  menjadi lebih modern dan kikinian. Salah satu  materi yang perlu diperkuat dalam pembelajaran adalah belajar mengasah kompetensi berbicara, karena tidak semua peserta didik memiliki kemampuan yang sama, maka pendidik  berupaya untuk memfasilitasi dengan memberikan contoh-contoh melalui pemanfaat facebook atau menguggah beberapa video berisi sedang berbicara tentang topik menceritakan pengalaman pribadi kepada orang lain.

Metode ini dapat membantu peserta didik untuk mengungkapkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru. Kedua; bagi guru pemanfaatan  media facebook secara optimal dapat dilakukan dengan membuat desain atau rancangan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Salah satu yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran adalah melatih kemampuan fisik, intelektual dan emosi. Ketiga hal ini akan membantu peserta didik membangun karakteristik dalam memanfaatkan media sosial dengan baik. Tidak lagi media digunakan sebagai pusat hiburan saja namun sebagai sarana dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Perlu merancang inovasi yang berbeda melalui media ini seperti memasukkan elemen-elemen seperti link, gambar dan video untuk menyampaikan materi pembelajaran. Media facebook merupakan media jejaring sosial yang mampu menjembatani diri antara guru dan peserta didik berinteraksi baik secara akademik maupun non akademik dalam meningkatkan pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan serta menjadi pusat pembelajaran mengembangkan kemahiran berbahasa dengan bekerjasama dan berkolaborasi dengan sesama sehingga pembelajaran menjadi lebih mandiri dan melatih kemampuan dalam penguasaan teknologi.

*Mahasiswa S3 Ilmu Keguruan Bahasa UNP

 


Tag :#Opini #Didaktika #Desi Sukenti

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com